Jakarta – Rutan Kelas I Tangerang kembali menunjukkan komitmen dan konsistensinya dalam pembinaan warga binaan melalui partisipasi dalam Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPAFest) 2025, yang berlangsung di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dari tanggal 21 sampai 23 April 2025.
Selama tiga hari pelaksanaan kegiatan, Rutan Kelas I Tangerang menampilkan berbagai hasil karya unggulan warga binaan. Di antaranya adalah sepatu “Rutira” dan peci anyaman bambu, yang menjadi ikon kreativitas dan produktivitas dalam program pembinaan kemandirian di dalam rutan. Terlihat antusiasme tinggi dari masyarakat umum maupun pegawai pemasyarakatan yang hadir di lokasi kegiatan. Setiap harinya, jumlah pengunjung yang menghadiri IPPAFest terus mengalami peningkatan, menjadi bukti bahwa hasil karya warga binaan mendapat perhatian dan apresiasi luas dari publik.
Tak hanya melalui produk, kreativitas warga binaan juga ditampilkan dalam bidang seni musik. Pada hari kedua IPPAFest, Band RUTIRA—kelompok musik warga binaan yang mengikuti pembinaan di bidang seni—ikut memeriahkan panggung IPPAFest dengan membawakan tiga lagu orisinil karya mereka sendiri, yaitu: “Meraihnya Menjadi Kenyataan”, “Garis Waktu”, dan “Takdir yang Pudar”.
Kepala Rutan Kelas I Tangerang, Raja Muhammad Ismael Novadiansyah, menyampaikan apresiasinya atas penampilan tersebut.
“Kami bangga melihat bagaimana pembinaan musik di Rutan Tangerang membuahkan hasil positif. Band RUTIRA bukan hanya menunjukkan potensi seni warga binaan, tetapi juga menggambarkan semangat dan harapan mereka untuk terus berkembang serta berkarya meski berada di balik tembok rutan,” ungkapnya.
Bukan hanya menampilkan produk dan seni dari warga binaan, IPPAFest 2025 juga turut dimeriahkan oleh penampilan musisi tanah air yang berkolaborasi dan tampil bersama warga binaan. Beberapa musisi yang hadir di antaranya adalah Zivilia Band, Virgoun, serta Tagor Pangaribuan, yang membawa nuansa emosional dan semangat inklusif dalam setiap penampilan mereka di atas panggung IPPAFest.
Puncak kebanggaan Rutan Kelas I Tangerang terjadi pada hari ketiga, saat menerima penghargaan partisipasi aktif dari Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Silmy Karim, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi yang diberikan selama IPPAFest berlangsung.
“Penghargaan ini kami dedikasikan untuk seluruh warga binaan dan jajaran petugas yang terus berkomitmen menjalankan pembinaan secara menyeluruh. Kami percaya bahwa pembinaan yang diberikan, baik dalam bidang keterampilan maupun seni, adalah bekal berharga bagi warga binaan untuk kembali membaur ke masyarakat dengan lebih baik,” tambah Karutan.
Kegiatan IPPAFest 2025 sendiri merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61, yang menjadi momentum refleksi dan apresiasi atas peran Pemasyarakatan dalam menciptakan perubahan dan pembinaan yang bermakna bagi seluruh warga binaan di Indonesia.