INDOSATUNEWS.COM– Hari Raya Idul Adha yang serentak jatuh pada hari Minggu, 10 Juli 2022, turut diperingati oleh warga binaan Lapas Kelas I Cipinang. Pelaksanaan hari Raya Idul Adha di Lapas Kelas I Cipinang diawali dengan pelaksanaan solat Idul Adha. Dengan penuh rasa khusyuk, dipimpin langsung oleh Ustadz Baginda Hambali Siregar, S.H., S.Pdi., M.Pd, pelaksanaan ibadah solat Idul Adha berjalan dengan khidmat.
Peringatan Hari Raya Idul Adha identik dengan hari raya haji dan pelaksanaan kurban. Pada pelaksanaan ibadah haji, kaum muslimin sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah. Dan peringatan kurban merupakan peristiwa ketika Nabi Ibrahim A.S. bersedia untuk mengorbankan putranya untuk Allah, kemudian sembelihan itu digantikan oleh-Nya dengan domba.
Dalam khutbahnya, Ustadz Baginda Hambali menyampaikan makna simbolik dari pelaksanaan kurban, diantaranya
Pertama, ketakwaan. Pengertian taqwa terkait dengan ketaatan seorang hamba pada Sang Khalik dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Nya.
Koridor agama (Islam) mengemas kehidupan secara harmoni seperti halnya kehidupan dunia-akhirat. Bahwa meraih kehidupan baik (hasanah) di akhirat kelak perlu melalui kehidupan di dunia yang merupakan ladang untuk memperbanyak kebajikan dan memohon ridho Nya agar tercapai kehidupan dunia dan akhirat yang hasanah.
Kedua, hubungan antar manusia. Ibadah-ibadah umat Islam yang diperintahkan Tuhan senantiasa mengandung dua aspek tak terpisahkan yakni kaitannya dengan hubungan kepada Allah (hablumminnalah) dan hubungan dengan sesama manusia atau hablumminannas. Ajaran Islam sangat memerhatikan solidaritas sosial dan mengejawantahkan sikap kepekaan sosialnya melalui media ritual tersebut.
Hikmah yang dapat dipetik dalam konteks ini adalah seorang Muslim diingatkan untuk siap sedia berkurban demi kebahagiaan orang lain khususnya mereka yang kurang beruntung, waspada atas godaan dunia agar tidak terjerembab perilaku tidak terpuji seperti keserakahan, mementingkan diri sendiri, dan kelalaian dalam beribadah kepada sang Pencipta.
Ketiga, peningkatan kualitas diri. Hikmah ketiga dari ritual keagamaan ini adalah memperkukuh empati, kesadaran diri, pengendalian dan pengelolaan diri yang merupakan cikal bakal akhlak terpuji seorang Muslim. Akhlak terpuji dicontohkan Nabi seperti membantu sesama manusia dalam kebaikan, kebajikan, memuliakan tamu, mementingkani orang lain (altruism) dan senantiasa sigap dalam menjalankan segala perintah agama dan menjauhi hal-hal yang dilarang.
Keempat, bagi yang menunaikan ibadah haji, pada waktu wukuf di Arafah memberi gambaran bahwa kelak manusia akan dikumpulkan dipadang mahsyar untuk dimintai pertanggung jawaban.
Usai pelaksanaan ibadah solat, kegiatan dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban. Pada tahun 2022 ini, terdapat 9 ekor sapi dan 6 ekor kambing yang dikurbankan di Lapas Kelas I Cipinang. Salahsatunya terdapat 1 ekor sapi yang diberikan oleh Menteri Hukum dan HAM, Bapak Yasonna H Laoly.
Tonny Nainggolan, selaku Ka. Lapas Kelas I Cipinang menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Menkumham atas pemberian 1 ekor sapi kepada Lapas Kelas I Cipinang.
“Alhamdulillah hari ini kita dapat bersama-sama memperingati Hari Raya Idul Adha dalam keadaan sehat. Kami ucapkan selamat memperingati hari raya Idul Adha kepada rekan-rekan semua yang memperingatinya. Tak lupa, kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Menkumham atas pemberian 1 ekor sapi untuk Lapas Cipinang hari ini,” ucap Tonny saat melakukan penyerahan hewan kurban secara simbolis kepada Kepala Bidang Pembinaan, Aldikan Nasution.
“Semoga segala bentuk pengorbanan kita semua menjadi pahala dan amal kebaikan bagi kita semua,” sambung Tonny. (Red).