Peran Jenderal Benny Moerdani di Karier Militer Prabowo Subianto dan Luhut Pandjaitan Sangat Besar

Jenderal Benny Moerdani
Jenderal Benny Moerdani

INDOSATUHNEWS.COM – Peran Jenderal Benny Moerdani di karier militer Prabowo Subianto dan Luhut Pandjaitan sangat besar. Salah satunya adalah ketika kedua tokoh nasional itu diminta Benny untuk sekolah ke Jerman.

Hal ini bermula ketika Prabowo yang masih berpangkat kapten, sementara Luhut baru kembali dari Operasi Nanggala 5 di Timor Timur.

Singkat cerita, Luhut kemudian diangkat menjadi kepala seksi 2 operasi dan Prabowo sebagai wakilnya. Keduanya saat itu langsung dikirim oleh sekolah Special Forces ke Amerika Serikat (AS).

“Pada 1981, sejak kembali dari Amerika, saya bersama Pak Luhut dipanggil oleh Pak Benny Moerdani. Kami diperintahkan untuk sekolah ke Jerman, sekolah antiteror GSG9,” tulis Prabowo dikutip dari buku “Kepemimpinan Militer: catatan dari pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto“.

“Setelah sekolah itu, kami diperintahkan membentuk pasukan antiteror yang kemudian diberi nama Detasemen 81 karena dibentuk pada 1981,” ujar Prabowo

Tak lama kemudian, Detasemen 81 berhasil dalam operasi pembebasan sandera di Woyla. “Ini adalah salah satu peristiwa pembebasan sandera yang paling terkenal di dunia pada saat itu,” kenang Prabowo.

Saat membentuk dan melatih pasukan antiteror Indonesia, Prabowo menyebut Luhut banyak memberikan masukan terutama untuk menyusun rencana latihan dan administrasi pembangunan.

Bahkan, Prabowo muda saat itu sudah diberikan tanggung jawab untuk pembangunan pangkalan maupun pengorganisaskan. Prabowo mengatakan hubungannya dengan Luhut sangat baik.

“Tapi memang benar, karena kadang sifat kami berdua yang sama-sama Alpha akhirnya juga sering terjadi percikan-percikan. Gaya kepemimpinan dan kepribadian kami sama-sama keras,” jelasnya. (Net).