SERANG – Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-29 di Kabupaten Serang, Jumat (25 April 2025), menandai komitmen kuat Pemkab Serang dalam membangun kemandirian daerah. Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Serang, Rudy Suhartanto, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai visi pembangunan yang lebih maju.
Dalam pidatonya di lapangan Pendopo Bupati Serang, Rudy menyampaikan pesan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian tentang pentingnya menjadikan otonomi daerah sebagai kekuatan bersama dalam menghadapi tantangan masa depan.
Rudy Suhartanto memaparkan delapan prioritas pembangunan utama sebagai fokus utama Pemkab Serang:
1. Swasembada Pangan: “Kita mulai dari Kabupaten Serang. Jika sudah tercapai, baru kita distribusikan ke daerah lain,” tegas Rudy Suhartanto, menekankan pentingnya kebijakan lokal untuk memperkuat ketahanan pangan, mulai dari produksi hingga distribusi.
2. Swasembada Energi: Meskipun penuh tantangan, Rudy mendorong upaya penghematan energi dan pencarian sumber energi alternatif guna mengurangi ketergantungan pada PLN.
3. Pengelolaan Sumber Daya Air: Menyoroti keterbatasan akses air bersih (cakupan layanan di bawah 14%), Rudy menegaskan, “Pemkab akan berkolaborasi dengan PDAM dan BUMDes untuk memperluas distribusi air bersih.”
4. Pemerintahan yang Transparan dan Bebas Korupsi: Rudy menekankan pentingnya pemerintahan yang bersih dalam memberikan pelayanan publik yang optimal.
5. Pengembangan UMKM dan Koperasi: Dukungan bagi sektor usaha kecil dan menengah terus diperkuat agar menjadi penopang ekonomi daerah.
6. Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan: “Adapun yang keenam, peningkatan akses kualitas pendidikan baik untuk SDM-nya, gurunya, kesejahteraannya, sarana prasarananya, fasilitasnya termasuk kurikulum di daerah kalau memungkinkan untuk beasiswanya baik guru maupun peserta didik. Pak Presiden mendorong untuk pemenuhan gizi melalui program memberikan makan bergizi gratis (MBG),” jelas Rudy Suhartanto, menekankan pentingnya perbaikan kesejahteraan guru, fasilitas sekolah, dan program beasiswa.
7. Pemerataan Pelayanan Kesehatan: Menyoroti sulitnya akses di beberapa desa terpencil seperti Cikedung dan Pulau Tunda, Rudy menyatakan, “Saya minta Pak Kadinkes untuk siapkan Pustu atau Puskesmas Pembantu di 2026 untuk daerah terisolasi seperti Pulau Tunda menempatkan salah satu tenaga medis apakah perawat atau bidan desa untuk menangani desa terpencil.” Ia juga menambahkan kesulitan pembangunan jalan di Desa Cikedung karena kendala lahan milik Perhutani: “Mudah-mudahan 2026 bisa dibangun beton dengan jenis beton yang berbeda karena jalannya turun licin itu agak sangat berbahaya.”
8. Reformasi Birokrasi: Rudy Suhartanto menjelaskan, “Terakhir yang kedelapan, yakni reformasi birokrasi. Pihaknya akan mencoba karena 29 OPD terlalu banyak, dengan semangat otonomi daerah bagaimana menyederhanakan birokrasi setidaknya agar tidak menambah PNS baru. Kalau pun menambah itu hanya mengisi yang pensiun sehingga tidak membebankan pemerintah daerah, dan tidak bersemangat menambah jumlah pegawai. Mudah-mudahan itu bagian upaya ke depan untuk membangun reformasi birokrasi Pemkab Serang untuk lebih efisien lagi.”
Dengan komitmen terhadap delapan pilar pembangunan ini, Pemkab Serang berharap dapat mewujudkan otonomi daerah yang berdaya saing, sejahtera, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat.