Ternate – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum (Kemenkum) Maluku Utara, Budi Argap Situngkir memberikan motivasi kepada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Malut, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) pada kegiatan orientasi.
Dalam penyampaiannya, Argap Situngkir mengajak para CPNS agar dapat mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga mereka berhasil meraih cita-cita menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Jika kamu lelah dengan pekerjaanmu, ingat bahwa ada begitu banyak orang yang lelah mencari pekerjaan di luar sana,” terang Argap Situngkir, bertempat di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Ternate, Selasa (10/6). Kegiatan ini diikuti oleh 68 peserta CPNS yang tampak antusias menyimak pengarahan.
Komposisi ASN sesuai kategori generasi menjadi perhatian Argap Situngkir dalam pemaparan materi. Komposisi penduduk Indonesia didominasi oleh generasi muda, khususnya generasi Z dan Milenial. Generasi Z (lahir 1995–2010) memiliki persentase 27,94% dari total populasi, sedangkan Generasi Milenial (lahir 1981–1994) sebesar 25,87%. Gen X (1961–1980) berada di urutan ketiga dengan 21,88%.
“Para CPNS masuk generasi yang mana? Jika CPNS didominasi Gen Z, berarti ia masuk sebagai ‘generasi emas’ atau kelompok yang penuh potensi. Mereka dianggap sebagai individu yang kreatif, inovatif, dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi,” ucap Argap Situngkir kepada CPNS yang didominasi oleh formasi Penjaga Tahanan tersebut.
Meski begitu, ia mengingatkan para CPNS bahwa Gen Z di balik pujian tersebut seringkali juga mendapat stigma sebagai generasi yang cenderung malas dan kurang fokus. “Ini tantangan bagi kalian untuk menunjukkan kapabilitas diri. Jadilah generasi tangguh yang mampu beradaptasi di tengah perkembangan dunia yang terus berubah,” katanya.
Ia juga menyinggung bahwa Revolusi Industri 4.0 paling dirasakan oleh generasi zaman sekarang, yang dituntut untuk cepat beradaptasi dengan perubahan teknologi dan sistem kerja. Oleh karena itu, cara pandang dan cara berpikir harus terus dikembangkan.
“Pendidikan penting untuk mengubah pola pikir kita. Kalian tak harus menjadi hebat dari awal. Mulai saja dulu, nanti juga akan naik level,” nasehatnya.
Ia pun mengingatkan agar para CPNS bekerja dengan sepenuh hati dan menjunjung integritas dalam setiap tugas. Permasalahan seperti masuknya barang terlarang di Lapas/Rutan serta adanya pegawai yang tak beretika harus dihindari dengan sikap profesional dan tanggung jawab.
“Hidup adalah pilihan, jadi pilihlah kehidupanmu. Kalau kalian tidak menentukan pilihan, maka pilihanlah yang akan menentukanmu,” tegasnya. “Bermimpilah setinggi langit, kalaupun jatuh, kamu akan jatuh di antara bintang-bintang.”
Diskusi dan tanya jawab yang hangat mengiringi kegiatan yang berlangsung di LPKA tersebut. Semangat para CPNS pun semakin terpacu setelah mendengarkan pesan penutup dari Argap Situngkir:
“Kalau bukan kita siapa lagi. Kalau bukan sekarang kapan lagi.”