INDOSATUNEWS.COM – Wahyu (Red-Samaran), merupakan Warga Binaan di Lapas Kelas IIA Cikarang, ia mengaku bahwa saat awal dirinya masuk ke Lapas Cikarang, dirinya bertemu dengan petugas untuk diskusi.
Perlu diketahui bahwa Pelanggaran hukum, itulah yang membuat wahyu masuk kedalam penjara di Lapas Kelas IIA Cikarang. Meskipun bukan kasus yang serius, tetapi itu membuatnya sadar akan dampak dari perbuatannya.
Ternyata, Diskusi yang dimaksud yaitu terkait program kegiatan Warga Binaan, seperti kemandirian maupun keterampilan.
Berlanjut ke masalah diskusi dengan petugas, Wahyu menuturkan bahwa awalnya ia ditanya oleh petugas, apa keterampilannya, bakatnya dibidang apa, lalu wahyu menjawab bahwa ia mengerti akan dunia mebel meskipun hanya sedikit.
Petugaspun bertanya dan menyarankan wahyu untuk bergabung dalam kegiatan kemandirian dan keterampilan.
“Kalo kamu mau ikut pembinaan, kami fasilitasi mulai dari tempat, peralatan dan bahan-bahannya, nanti kamu yang mengolahnya, memproduksinya, kamu yang membuat beragam mebel, jika nanti karya kamu itu terjual, tentu kamu akan mendapatkan bagian hasil dari kerja keras kamu,” ajak petugas.
Masih kata petugas, “kadang kita membuat Kursi, meja, dan lainnya, kamu buat sebagus dan semenarik mungkin, berikan hasil terbaik, anggap saja disini kamu kursus, mendapat pelatihan untuk bekal setelah kamu kembali ke masyarakat skil kamu sudah lancar,” katanya.
Setelah dipikirkan, wahyu memutuskan untuk mengambil tawaran dari petugas, dirasa apa yang disampaikan dan diberikan akan menimbulkan nilai positif, wahyu pun akhirnya bersedia. Wahyu pun sepakat dan mengikuti arahan dari petugas.
Disisi lain, petugas mengingatkan wahyu untuk menjaga kelakuan, mengikuti aturan, mengikuti SOP, tidak melanggar apa yang sudah ditetapkan dan mampu berubah menjadi lebih baik, karena jika melanggar aturan akan dikenakan sanksi.
“Siap ?,” tegas Petugas.
“Saya Siap,” imbuh Wahyu.
“Oke Deal,” ungkap Petugas.
Hari demi hari, bulan demi bulan, wahyu amat menikmati aktivitasnya, karyanya banyak diminati khususnya dilingkungan Lapas Cikarang.
Wahyu menyebutkan meskipun dibalik jeruji besi, itu bukan akhir dari segalanya.
“Berkat dukungan dari keluarga dan lingkungan, dirinya mampu bangkit dan siap menyambut hidup baru dengan hal yang baru yang lebih baik dan lebih positif,” ujar Wahyu saat diskusi bersama awak Media ketika awak media melihat kegiatan kerja Lapas Cikarang.
Disisi Lain, Kepala Lapas Cikarang Veri Johanes menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya untuk menjadikan warga binaan di Lapas Cikarang sebagai SDM yang unggul, Produktif, dan Kteatif, serta mempunyai skil ataupun kemampuan untuk bekal mereka ketika kembali ke lingkungan Masyarakat.
“Saat nanti mereka bebas, dan kembali ke masyarakat, bagi mereka yang disini ikut kegiatan membuat kue. Diluar mereka bisa produksi kue, disini mereka belajar potong rambut, diluar mereka buka usaha potong tanbut, dan masih banyak lagi,” tegasnya. (Red).