Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang Meriahkan Parade 100 Tahun Operasional KRL

Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang turut ambil bagian dalam kemeriahan Parade 100 Tahun Operasional KRL yang digelar oleh PT Kereta Commuter Indonesia. Dalam momentum bersejarah ini, Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang menampilkan pertunjukan seni budaya yang memukau dan penuh makna, sebagai bentuk partisipasi aktif sekaligus representasi pembinaan positif di dalam lembaga pemasyarakatan.

Sebanyak lima orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) menampilkan Tari Neng Rona, sebuah tari kreasi Betawi yang mencerminkan keceriaan, keanggunan, dan pesona seorang gadis Betawi dalam kesehariannya. Dengan gerakan yang lincah dan ekspresif, para penari berhasil menghadirkan semangat ceria dan warna budaya lokal dalam suasana parade. Tari ini ditata oleh Lydia Devi Nursanthi dan diiringi musik garapan Rizki Aidul Akbar.

Tak hanya itu, sebanyak sembilan orang WBP lainnya turut mempersembahkan pertunjukan rampak bedug, memainkan medley lagu-lagu khas Betawi dan Indonesia seperti Gerimis, Malam Minggu, Kicir-Kicir, Ondel-Ondel, Jali-Jali, Lenggang Kangkung, hingga Ayam Jago. Dentuman bedug yang ritmis dan harmonis menjadi simbol kekompakan serta semangat kebudayaan yang tetap tumbuh di balik tembok pemasyarakatan.

Partisipasi ini bukan hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian dan ekspresi seni bagi para warga binaan. Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang terus berkomitmen untuk memberikan ruang pembinaan yang positif, inklusif, dan penuh makna.