Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang gelar Perayaan Hari Raya Waisak di Vihara Ariyasacca pada Selasa (20/5), yang dipimpin oleh Bhikkhu Sri Subalaratano Mahāthera. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat pembinaan spiritual bagi Warga Binaan, melalui internalisasi nilai-nilai ajaran Buddha yang sarat makna tentang kesadaran, kedamaian, dan perubahan diri.
Kepala Lapas (Kalapas) Cipinang, Wachid Wibowo, menegaskan bahwa perayaan Waisak bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan sarana pembinaan karakter Warga Binaan secara menyeluruh.
“Saya berharap peringatan Waisak ini menjadi momen refleksi dan pembelajaran bagi kita semua, khususnya bagi Warga Binaan, untuk terus memperbaiki diri. Pemasyarakatan bukan hanya soal menjalani masa pidana, tetapi juga tentang membentuk pribadi yang lebih baik agar siap kembali ke masyarakat,” ungkapnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Subdirektorat Penyuluhan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Kementerian Agama RI, Andi Dela Yulianto, yang menyampaikan apresiasi atas komitmen Lapas Cipinang dalam memberikan ruang ibadah dan pembinaan spiritual yang inklusif. Kegiatan juga dihadiri oleh jajaran pejabat struktural Lapas Cipinang serta Pengurus Pusat Wanita Theravada Indonesia. Salah satu momen utama adalah Penyalaan Lilin Lima Warna, yang melambangkan cahaya kebijaksanaan, kesadaran, dan harapan bagi seluruh umat Buddha, termasuk Warga Binaan yang mengikuti prosesi dengan penuh ketenangan dan khidmat.