Bandung – Silaturahmi akbar bertajuk “Shilaturahmi Urang Sunda keur Balarea” digelar di Saung Angklung Udjo, Sabtu, 10 Mei 2025, sebagai bentuk penguatan nilai persaudaraan dan kontribusi masyarakat Sunda bagi kemajuan bangsa. Kegiatan ini digagas oleh tokoh nasional asal Tatar Sunda, Jenderal (Purn) Agum Gumelar, yang mengajak masyarakat Sunda untuk bersatu dan berkontribusi aktif dalam pembangunan, khususnya di wilayah Jawa Barat. Momentum ini menjadi ajang penting untuk mempererat hubungan antar tokoh Sunda lintas generasi dan bidang.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kemenkum) Jawa Barat, Asep Sutandar, hadir langsung dalam kegiatan tersebut dan menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif yang mempertemukan nilai budaya dan semangat kebangsaan. Menurutnya, kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat kolaborasi hukum dan budaya dalam membangun masyarakat yang inklusif. “Silaturahmi ini adalah ruang berharga bagi kita semua untuk menyatukan semangat, menjaga kearifan lokal, serta memastikan bahwa pembangunan dijalankan dalam bingkai hukum dan persaudaraan,” tutur Asep.
Acara yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 13.00 ini mempertemukan tokoh-tokoh Sunda dari berbagai profesi dan latar belakang. Dialog dan pertukaran gagasan yang terjadi diharapkan mampu melahirkan kerja sama konkret demi kemajuan masyarakat Sunda dalam bingkai NKRI. Pemilihan Saung Angklung Udjo sebagai lokasi kegiatan menjadi simbol dukungan terhadap pelestarian seni-budaya Sunda sekaligus bukti nyata bahwa budaya lokal bisa menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi dan sosial.
Bagi Kanwil Kemenkum Jabar, acara ini juga menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan hukum terhadap kekayaan intelektual budaya. Asep Sutandar menegaskan komitmen jajarannya dalam mendampingi pelaku budaya dan masyarakat adat untuk mendapatkan perlindungan hak hukum yang adil. “Kami mendorong sinergi antara pemerintah dan pelaku budaya agar potensi lokal tidak hanya lestari, tetapi juga berdaya saing dan terlindungi secara hukum,” ujarnya menegaskan.
Dengan partisipasi aktif berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah, tokoh adat, dan komunitas seni, kegiatan ini diharapkan memperkuat jalinan solidaritas antar urang Sunda. Kanwil Kemenkum Jabar akan terus mendukung ruang-ruang perjumpaan seperti ini demi memperkuat pembangunan berbasis budaya dan hukum yang inklusif dan berkelanjutan.