INDOSATUNEWS.COM – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan work from home alias WFH per 21 Agustus 2023 lalu. Meski pandemi Covid-19 telah usai, penetapan WFH kali ini bukan karena adanya penularan penyakit.
WFH yang merupakan kebijakan Pemprov DKI Jakarta ini lantaran mengurangi polusi udara di DKI Jakarta yang semakin hari melewati ambang batas sehat.

Bahkan sebanyak 50 persen staf ASN DKI Jakarta mulai menjalani uji coba WFH sejak Senin, 21 Agustus 2023. Namun bukan hanya di wilayah Jakarta saja yang terkena imbas dari polusi udara, beberapa daerah penyangganya termasuk Tangerang terkena imbas meski tak separah Jakarta.
Hal ini tentunya, memberi efek bagi penjualan air purifier atau penyaring udara yang mengalami peningkatan drastis.
Salah satunya diakui oleh PT SHARP Electronic Indonesia, yang mengaku ada peningkatan permintaan produk penyaring dan pemurni udara atau air purifier semenjak polusi udara menyebar di Jabodetabek dan kota besar lainnya.
Dikatakan Ervan Tanudajaja selaku Manager Cabang Serang, mengatakan, saat ini SHARP memiliki 33 model air purifier yang aktif dijual ke pasar.
“Line up model air purifier kami cukup lengkap, didesain untuk ruangan berukuran 10 meter persegi hingga 62 meter persegi,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu (23/8/2023).
SHARP turut menyediakan air purifier dengan humidifier untuk kondisi udara pada ruangan yang terlampau kering dan air purifier dengan dehumidifier untuk kondisi udara pada ruangan yang terlalu lembap.
Selain itu, lanjut Ervan, SHARP juga menyediakan air purifier portable yang dapat digunakan di mobil untuk kenyamanan berkendara, menurunkan risiko terpapar polusi di perjalanan, serta ion Plasmacluster-nya terbukti dapat meningkatkan daya konsentrasi saat berkendara.
Diakui Ervan, peningkatan penjualan SHARP cabang Serang secara langsung dipengaruhi oleh WFH yang terjadi di DKI Jakarta. Karena banyak warga Tangerang raya (Kota, kabupaten dan Tangsel-red) yang bekerja di Jakarta membeli air purifier untuk di rumahnya.
Bahkan diakuinya, penjualan elektroniknya khusus air purifier 90 persen diantaranya mulai dipasarkan untuk wilayah Tangerang Raya. Sedangkan Kota Serang, Cilegon dan lainnya hanya sekitar 10 persen untuk air purifier.
“Imbas WFH langsung kami rasakan di penjualan air purifier di wilayah Tangerang Raya, bahkan beberapa toko kami di Serang dan Cilegon tidak kebagian unitnya karena naiknya permintaan di sana,” jelas Ervan.
Dari sisi kuantitas, model air purifier SHARP yang memiliki permintaan tinggi adalah tipe basic dengan kapasitas ruangan 21–23 meter persegi. SHARP juga mendapati banyak permintaan air purifier dengan kapasitas ruangan di atas 35 meter persegi, terutama dari konsumen korporasi, pemerintah, dan lembaga pendidikan.
Menurutnya, ada 5 tipe air purifier yang terlaris yang paling banyak diminati yaitu SHARP FP-F30Y (sekitar Rp1.200.000), SHARP FP-J80Y-H (sekitar Rp3.500.000), SHARP FP-J30Y (sekitar Rp1.200.000), SHARP FP-F40Y (sekitar Rp1.900.000), dan SHARP FU-A80Y (sekitar Rp2.400.000).
Belum cukup, lanjutnya, untuk menunjang kenyamanan saat berkumpul di keramaian, SHARP juga menyediakan mobile air purifier yang dapat dikalungkan dan dibawa ke mana saja oleh penggunanya, mampu menyemburkan ion plasmacluster ke arah wajah sehingga menurunkan risiko terpapar virus dan alergen yang beterbangan di udara.
Ervan juga menyebut, harga air purifier SHARP cenderung stabil dan tidak terjadi kenaikan harga kendati permintaannya sedang meningkat akhir-akhir ini.
Dalam rangka meningkatkan penjualan air purifier, SHARP terus melanjutkan strategi penjualan menyeluruh baik sel-in di tingkat dealer maupun sell-out activity yang langsung menyasar pengguna akhir. Selama bertahun-tahun, SHARP juga aktif mengedukasi masyarakat terkait pentingnya kualitas udara yang bersih dan sehat.
Tak hanya itu, SHARP juga terus melakukan strategi pemasaran akademik secara global. Hal ini untuk memperkuat posisi Plasmacluster sebagai teknologi yang ditemukan dan dipatenkan oleh SHARP dan terbukti efektif membantu menonaktifkan virus, bakteri, jamur, menetralisir bau tak sedap, serta membentuk udara yang bersih dan sehat.
“Saat ini teknologi Plasmacluster telah teruji dan mendapatkan sertifikasi dari 35 institut dan lembaga penelitian di 12 negara di dunia,” pungkas Ervan. (yogi)