Jakarta – Ramadan menjadi momen penuh berkah bagi para santri di Pondok Pesantren Darul At-Taubah, yang berada di lingkungan Rutan Kelas I Cipinang. Di tengah keterbatasan, mereka tetap merasakan hangatnya kebersamaan, terutama saat berbuka puasa di Masjid Nurul Iman, Kamis (6/3).
Menjelang waktu berbuka, para santri berkumpul dengan sabar menunggu lantunan adzan Maghrib. Suasana masjid yang biasanya hening berubah menjadi penuh canda dan percakapan hangat mencerminkan kebahagiaan sederhana. Saat adzan berkumandang, mereka menyantap hidangan berbuka yang terdiri dari takjil, nasi dan lauk-pauk sederhana. Meski jauh dari keluarga, kebersamaan ini menjadi pengingat bahwa mereka masih memiliki komunitas yang saling mendukung.
Selepas berbuka, para santri melaksanakan shalat Maghrib berjamaah. Keheningan usai shalat menjadi ruang refleksi dan rasa syukur atas nikmat yang diterima. Ramadan di Rutan Cipinang tidak hanya menjadi waktu untuk memperdalam ibadah, tetapi juga mempererat ukhuwah Islamiyah.
“Kami selalu mengingatkan para santri bahwa Ramadan adalah waktu untuk memperbaiki diri dan mempererat tali persaudaraan. Di balik keterbatasan, mereka masih bisa merasakan kebahagiaan dan terus menguatkan iman,” ujar Nugroho Dwi Wahyu Ananto, Kepala Rutan Kelas I Cipinang.
Semangat Ramadan di Rutan Cipinang mengajarkan bahwa keikhlasan dan kebersamaan mampu menerangi hati, meski berada di balik tembok penjara. Bagi para santri, setiap momen Ramadan menjadi pengingat bahwa harapan dan kebaikan selalu ada, sejauh mereka terus berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT dan saling menguatkan satu sama lain