INDOSATUNEWS.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak meminta masyarakat agar mewaspadai wabah cacar monyet yang saat ini telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai darurat kesehatan global. Karena, sepanjang 2022 kasus cacar monyet dilaporkan sudah mewabah di sejumlah negara.
Kepala bidang (Kabid) Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Lebak, Firman Rachmatullah mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan mengenai penyakit tersebut (cacar monyet). Namun demikian, masyarakat diminta untuk mewaspadai gejala-gejalanya.
“Kasusnya di Lebak hingga saat ini belum ada. Tapi harus diwaspadai gejala-gejalanya seperti panas, kelainan pada kulit, bintik-bintik merah, hingga vesikel berisi cairan atau nanah,” kata Firman Rachmatullah kepada awak media, Selasa (26/07/2022).
Lanjut Firman, sama halnya virus Corona atau covid-19, masyarakat perlu mencegah penyebarannya. Dinkes Lebak kata Firman, terus memantau dan berkoordinasi dengan tenaga kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan. Salah satunya mengenai protokol kesehatan dan yang harus terus didisiplinkan oleh masyarakat di tempat-tempat publik.
“Masyarakat juga diharapkan untuk meningkatkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan serta segera datang ke fasilitas kesehatan kalau mengalami gejala-gejala yang tadi disebutkan,” ujar Firman.
Sementara itu, Kepala Dinkes Lebak, Triatno Supiyono menyatakan, cacar monyet disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat highlipatogenik atau zoonosis. Cara penularannya yakni melalui kontak erat dengan hewan atau manusia yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi virus.
“Penularan dapat melalui darah, air liur, cairan tubuh, Lesi kulit atau cairan pada cacar, kemudian droplet pernapasan,” terangnya.
Upaya pencegahan untuk masyarakat, kata Triatno, jika mengalami gejala demam dan ruam harap memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat. Masyarakat diimbau mematuhi protokol kesehatan dengan menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.
“WHO menetapkan cacar monyet saat ini menjadi penyakit yang memerlukan perhatian masyarakat global, karena sebagian besar kasus dilaporkan dari pasien yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke negara-negara endemis,” ucapnya. (Red)