Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Banten, Ali Syeh Banna, kembali memberikan pembinaan menyeluruh kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui pendekatan spiritual sebagai bagian dari pola hidup sehat. Kegiatan ini berlangsung di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Serang, usai agenda resmi beliau.
Berlokasi di Masjid Lapas Serang, kegiatan dimulai dengan pelaksanaan sholat Ashar berjamaah, dilanjutkan dengan tausiyah reflektif oleh Kakanwil. Dalam kesempatan tersebut, Ali Syeh Banna membekali para WBP dengan pemahaman pentingnya menjaga kesehatan jiwa dan raga melalui ibadah yang khusyuk dan pola pikir yang positif.
“Hidup sehat itu bukan hanya soal jasmani, tapi juga ruhani. Ibadah, dzikir, dan ketenangan hati adalah terapi alami untuk menghilangkan energi negatif yang membebani pikiran dan perasaan. Ini modal utama kalian untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih baik ke depan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa pembinaan spiritual seperti dzikir nafas mampu menyeimbangkan kondisi mental dan emosional, serta mempercepat proses pemulihan karakter selama menjalani masa pidana. Hal ini diyakini menjadi bekal penting dalam proses reintegrasi sosial pasca bebas.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan holistik yang dikembangkan oleh jajaran Pemasyarakatan Banten. Pendekatan ini tidak hanya fokus pada pembinaan fisik dan keterampilan, namun juga menyentuh sisi psikologis dan spiritual warga binaan.
Melalui program-program seperti ini, Lapas Serang menunjukkan komitmennya sebagai tempat pembinaan yang humanis, memuliakan, serta mendorong perubahan positif dalam diri setiap WBP untuk hidup sehat secara utuh.
